Announcement

Collapse
No announcement yet.

Berternak AK ala Medang

Collapse
This is a sticky topic.
X
X
  • Filter
  • Time
  • Show
Clear All
new posts

  • Berternak AK ala Medang

    Salam KM,
    Sekedar untuk sharing, dan kebetulan ane sudah sedikit bisa berternak AK, ane coba untuk sedikit cerita pengalaman ane berternak AK. Dengan uji coba dan tanya-tanya sana-sini akhirnya ada juga pasangan AK yang mau beranak pinak di dusun Medang yang luar biasa cuacanya panas, apalagi musim kemarau ini. Dan mohon ma'af sebelumnya kalau cara berternak medang nggak sama dengan yang lain atau diluar kaedah berternak AK pada umumnya , dan berternak ala medang ini silahkan aja diikuti, tapi bukan berarti menjadi patokan karena tingkat keberhasilannya masih diragukan.. heheheh

    Ok deh... kita mulai sharingnya.

    I. Pemilihan Induk
    Dalam berternak AK maka hal utama dan pertama adalah pemilihan induk.

    Induk Jantan



    1. Pilihlah induk jantan yang sudah cukup umur kira-kira 3 kali masa mabung, dan sudah "beradaptasi" dengan lingkungannya. Maksud adaptasi ini adalah, sudah gacor dan ngerol.
    2. Pilihlah induk yang sehat dan usahakan tidak ada cacat fisik yang berarti.
    3. Optional, Penjatan Tangguh dengan kualitas yang baik, syukur-syukur pernah menjadi jawara. Secara fisik, body singset dan panjang, istilah umumnya lencir, mata belok, paruh panjang, lurus dan tebal, kepala papas bagian atasnya. Kalau berdiri terlihat gagah, dan posisi berdirinya tegak.

    Induk Betina



    1. Pilihlah Induk betina yang cukup umur atau sekitar 2 kali masa mabung
    2. Pilih induk betina yang sehat, dan usahakan tidak ada cacat fisik yang berarti
    3. Dan pilihlah induk yang sudah birahi, alias ngeper kalau ketemu jantan, tidak liar atau giras.
    4. Usahkan mempunyai lebih dari satu induk betina sebagai cadangan jika induk betina yang satu tidak jodoh dengan induk jantan yang sudah kita pilih.

    II. Masa penjodohan

    Setelah kita memiliki sepasang indukan pilihan, maka proses selanjutnya adalah penjodohan.

    1. Gandengkan kandang jantan dan betina

    Pertama-tama, gantang atau tempatkan kandang betina dan pejantan dalam posisi yang bersebelahan, dan berdempetan agar jantan dan betina saling mengenal. Proses ini bisa memakan waktu 1 hari, 1 minggu, bahkan 1 bulan, tergantung ketertarikan masing-masing induk. Jika dalam waktu relative lama tida ada rasa tertarik, silahkan ganti pasangannya. Jangan dipaksa, wong bukan jaman siti nurbaya lagi kok..



    2. Mandi bareng


    Jika kita lihat jantan dan betina sudah mulai mengenal dan ada benih-benih saling tertarik ditandai jantan berusaha untuk memainkan makanannya dan membawa-bawa makanannya di paruhnya (tidak langsung ditelan). Dan berusahan untuk memanggil-manggil betina agar mau disuapi. Selain itu tandanya adalah, jika tidur, jantan dan betina berdekatan. Berarti sudah saatnya kita coba untuk mandi bareng dalam 1 keramba. Selama mandi, perhatikan tingkah laku induk, jika terjadi perkelahian, segera pisahkan kedua indukan dan cobalah lagi nanti. Apabila sudah dicoba beberapa kali masih berkelahi, maka ganti pasangan tersebut, dan mulai langkah awal lagi. (susah bener yah...). Tapi apabila akur-akur aja maka masuk ke step selanjutnya.




    3. Gabungkan kedua indukan dalam 1 kandang

    Nah, jika sudah beberapa kali mandi bareng dan akur-akur saja, maka coba gabungkan kedua indukan dalam 1 kandang. Coba kandang soliter dulu, dan tempatkan tempat sarang yang bisa terbuat dari anyaman bambu atau batok kelapa, dan letakan media pembuat sarang seperti jerami, sabut kelapa atau daun cemara kering. Dan yang mesti diperhatikan adalah, selama 1 hari pertama penggabungan kedua induk ini, pantau terus dan jangan sampai lengah. Jika terjadi perkelahian, segera pisahkan dan ulangi proses awal... (mampus lo jon.... balik ke awal lagi.. heheheh ). Nah untuk itu lakukanlah penggabungan ini pada hari libur bagi peternak seperti ane yang masih nguli..



    4. Pelepasan ke kandang ternak

    Selama 1-2 hari sejak digabungkan kedua indukan rukun-rukun saja, bahkan jantan mulai sibuk membuat sarang dengan diselingi merayu dan menyuapi betina, maka bisa terus malanjutkan beternak dengan kandang soliter tersebut dengan konsekuensi harus rajin menaikan dan menurunkan kandang untuk memandikan pasangan tersebut di keramba dan membersihkan kandangnya dan juga melakukan penjemuran agar pasangannya tetap sehat selalu atau lanjut dengan step selanjutnya yaitu melakukan pelepasang ke kandang permanent dengan alas tanah, dimana kita tempatkan di kandang tersebut pohon kecil sebagai peneduh dan tempat mandinya. Ukuran kandang minimal p x l x t = 1 m x 0.6 m x 2 m. Posisi kandang juga harus mempunyai sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan matahari yang baik.

    Ini bos ane sedang melakukan pemantauan pada saat pelepasan pertama pasangan AK yang sudah jodoh di kandang soliter



    Perlu diperhatikan, pelepasan pasangan di kandang permanent harus juga dipantau seharian persis pada saat penggabungan, karena bisa jadi jantan atau betina tiba-tiba berubah buas dan mengajak pasangannya untuk berkelahi, makanya lakukan dihari libur untuk orang-orang seperti ane yang kudu nguli setiap hari kerja. . Jika pasangan berkelahi, mohon ma'af ulangi dari awal lagi.. : (walah..... kapok-kapok deh... ). Tapi jika selama 1-2 hari rukun-rukun saja, maka selamat proses penjodohan sudah selesai dilakukan.

    III. Masa Berkembang biak

    1. Penyiraman dan penyejukan iklim kandang

    Nah agar pasangan cepat bertelor, usahakan susana kandang nyaman dan sejuk. Untuk itu lakukan penyiraman setiap hari pagi dan sore ke dalam kandang untuk membasahi alasnya sampai benar-benar becek. Dan jangan lupa bersihkan tempat mandi paling tidak 3 hari sekali agar tetap bersih. Dan ganti air mandinya.

    2. Pakan

    Selain itu, asupan gizi harus terpenuhi



    Pakan yang selalu diberikan adalah
    1. Voer, dalam hal ini jadikan voer sebagai pakan selingan, bukan pakan pokok.
    2. Cacing, sebagai pakan yang harus selalu tersedia, kalau ane tidak membatasi jumlah cacing. Caranya ane tinggal taruh cacing dalam baskom sebanyak-banyaknya, dan tentu saja baskomnya sudah diberi media untuk cacing agar cacing hidup dan awet. Jadi biarkan AK mengais sendiri cacing tersebut sesuai kebutuhannya.
    3. Jangkrik, kalau ane pada awal masa penjodohan untuk mendongkrak birahi ane memberikan jangkrik sebanyak 30 ekor pagi dan 30 ekor sore. Tapi setelah telor pertama, porsinya ane kurangi menjadi 10 ekor pagi dan 10 ekor sore.
    4. Kroto, selain jangkrik, kroto juga ane berikan 1 cepluk setiap pagi
    5. Buah-buahan, bisa pisang, pepaya, apel sebagai tambahan vitaminnya.

    3.Penyusuan sarang

    Jika pasangan sudah mulai birahi maka mereka mulai menyusun sarangnya, dan kalau jeli, ane sempat mengintip mereka kawin yang biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hari setelah mandi.

    Nah sarangnya kayak gini nih...



    4. Bertelur

    Jika beruntung sejak pasangan tersebut kawin, dalam tempo 4-10 hari pasangan tersebut akan bertelur.. hehehe senengnya. Telur biasanya 2-4 butir



    Nah pada masa ini, porsi jangkrik silahkan kurangi...

    5.Masa Mengerami

    Jika sudah bertelur, induk akan mulai mengerami, dengan tekun induk betina akan mengerami telornya dengan kasih sayang, dan jantan akan menyuplai makanan ke induk betina dengan cara menyuapi. Sekali-sekali dalam 2-3 hari sang induk betina akan turun dari sarang untuk mandi, biar seger dan fresh lagi. Masa mengerami ini untuk AK selama 14 hari. Jadi sabar yah.... jangan suka ngintip, ntar malah ganggu



    6.Beranak

    Sekali lagi jika beruntung, dalam waktu 14 hari sejak induk betina pertama kali mengeram telornya, maka telor-telor akan menetas. Dan apabila tidak menetas, jangan khawatir dalam tempo 1-2 minggu sejak telor yang tidak menetas kita angkat, pasangan akan beterlor lagi... Yang jelas sabar aja

    Walah senengnya lihat bocah-bocah AK ini



    7.Pasang Ring dan pelolohan pakan

    Sebagai tanda bahwa AK hasil ternakan, bisanya penangkar memasang ring pada anakan AK. Pemasangan ring bisanya dilakukan pada usia 5-10 hari. Ini tergantung besar dan kecilnya diameter ring. Kebetulan ring ane ngepres banget, maka ane lakukan pada usia 5 hari, sekalian anakannya ane sapih dan suapi sendiri. Jika ada yang sibuk, setelah pasang ring silahkan kembalikan anaknya ke sarang induknya agar sang anak di loloh oleh induknya hingga bisa makan sendiri, tapi konsekuensinya anakan jadi lebih liar dan induk juga nelornya tertunda.

    Kalau ane lebih senang loloh sendiri, pakan yang ane loloh adalah cacing, dan bubur dari campuran voer dan kroto yang ane aduk dan campurkan air panas biar lembek. pemberian pakan ane lakukan 1/2 jam sekali. Selain itu jangan lupa juga diberi minum yah...



    8.Anak belajar terbang dan keluar dari sarang

    Umur 12-14 hari, anak AK mulai tidak betah dalam sarang, maklum body udah bongsor, mereka mulai keluar dan belajar terbang, pada saat ini, ane cuma bisa tersenyum bahagia




    9. Anak mulai makan sendiri

    Anak AK mulai makan sendiri pada usia 1-2 bulan, Biasanya pada usia ini juga anak di ajarkan untuk mandi dikeramba dan mulai dilakukan penjemuran. Jangan lama-lama dulu jemurnya, cukup 1/2 jam saja di pagi hari.




    Gitu deh cara berternak AK ala medang... Moga bermanfaat sharing ini... Kunci suksesnya cuma 5 yaitu sabar.. sabar... sabar.. sabar.. dan sabar
    Last edited by yulpri; 18 October 2006, 02:17 PM.
    Salam Kicau Mania

    Yulpri - PKM Dusun Medang

  • #2
    beternak AK.

    SSzzzzziiiiiiiiip...... om.....
    jarang2.. orang mau berbagi tip`s & trik kayak gini...
    jadi ngileer....:rolleyes:
    tapi kapan ane bisa ya.....?????

    ada dikit usulan nih om....
    bagusnya cara2.. ternak AK&BT dari om yulpri bisa di buat buku & mempunyai nilai jual ..

    lumayan khan hasilnya bisa buat Kas KM.:rolleyes:

    Comment


    • #3
      selamat om kalo saya baca adu sulitnya masak ampun kalo gue udah pasti nggak sanggup deh,selanjutnya mau nyaba ternak burung apa om sepertinya om yul suka yg nantang2 n sulit2 nih.
      sigpic

      uzi Km

      Comment


      • #4
        Mantapppppppp.....bagi2 ilmunya weh......ruar biasa......lebih lengkap dari baca buku...benar2 super pakar breding.

        Comment


        • #5
          Wah...repot sekali ya ternak AK. Kalo saya mendingan nunggu hasilnya deh..he..he... Jangan lupa Om Yul, saya masuk daftar tunggu lho...

          Comment


          • #6
            Wah pengalaman Om Yulpri sangat berharga utk kita2 KM. Salut utk Om Yulpri semoga AK tetap eksis dan tidak akan punah di negara tercinta kita ini. Sekali lagi bravo utk Om Yulpri pada kegiatan konservasi AK.

            Comment


            • #7
              Sebuah sharing yang berharga buat KM yang berminat pada penangkaran.
              Bravo buat Om Yulpri.

              Salam,
              Timothy

              Comment


              • #8
                terima kasih om atas informs breeding AK om yulpri,pokoknya TOP BGT dech...
                dan saya ucapkan SELAMAT dAn SUKSES atas keberhasilan breedingnya....

                Comment


                • #9
                  Sukses om Yul, hayo siapa mau masuk daftar tunggu.....biar nanti kalo kontes ak dari satu perguruan......

                  Comment


                  • #10
                    apik tenan & sangat membantu

                    good job
                    selamat+sukses om yul
                    keberhasilan yg utama adalah dalam ijabnya sukses tenan yg dipandu oleh seorang penghulu (kaos biru celana coklat yg murah senyum)

                    Comment


                    • #11
                      jos gandhos om........
                      Akhmad Yudi DE
                      081 233 804 804
                      081 56 804 804

                      Comment


                      • #12
                        Wah info yang sangat berharga sekali nich, thanks banget ya om Yulpri. Sedikit pertanyaan dari saya nich, apakah semut gak masuk kedalam kandang om ? soalnya kayaknya kandang ternak langsung nempel ditanah ya dan gak ada parit, gimana cara mencegah semutnya om supaya gak masuk ?

                        Comment


                        • #13
                          Tolong sketsa gambar kandang permanennya donk
                          Kalau saya punya kandang eks ternak perkutut,kira2 harus dimodiffikasi bagaimana
                          TQ

                          Comment


                          • #14
                            Gak nyanggup deh ane , mending nunggu hibahan aja !
                            081330558453

                            Comment


                            • #15
                              Originally posted by dedy_kusnadi View Post
                              Wah info yang sangat berharga sekali nich, thanks banget ya om Yulpri. Sedikit pertanyaan dari saya nich, apakah semut gak masuk kedalam kandang om ? soalnya kayaknya kandang ternak langsung nempel ditanah ya dan gak ada parit, gimana cara mencegah semutnya om supaya gak masuk ?
                              Hehehe... pertanyaan menarik, dulu ane mikirnya kayak om juga, emang ada beberapa penangkar yang ngasih parit sekeliling kandang. Tapi ane nggak. Biar aja semut masuk karena ane perhatiin yang dicari ama semutnya adalah kroto, voer dan jangkrik. Nah yang kudu diamankan adalah tempat pakannya. Jadi tempat pakannya kalau bisa diolesi gemuk atau oli bagian yang kontak langsung dengan dinding tempat pakan itu nempel.

                              Kalau anaknya telornya sih selama ini nggak diganggu semut, ogah kali semut maklum udah temenan.. . Logikanya gini, di alamnya sono tuh.. kagak ada gemuk, oli ataupun parit.
                              Salam Kicau Mania

                              Yulpri - PKM Dusun Medang

                              Comment

                              Working...
                              X